Maka istilah tontonan dan tuntunan bila tidak disikapi secara hati-hati justru akan menjebak pelaku seni pada kegiatan kreatif yang hanya bersentuhan dengan hasrat inderawi dan penyampaian pesan nomatif secara vulgar. Sedang tuntunan lebih bermakna sebagai pedoman yang bersifat normatif dan statis. Hiburan lebih berarti sebagai wahana pencapaian kesenangan, yakni kepuasan atas hasrat inderawi, tidak sampai kepada wilayah jiwani. Tontonan lebih bermakna sebagai hiburan, tuntunan lebih bermakna sebagai pedoman. Tontonan dan tuntunan adalah sebuah konsep pemikiran yang terjemahannya cenderung mendangkalkan makna estetika dan etika. Namun sebenarnya istilah tontonan dan tuntunan maknanya tidak sama persis dengan estetika dan etika. Kedua aspek itulah di dalam dunia seni pedalangan yang secara sederhana dikatakan sebagai tontonan dan tuntunan. Estetika adalah ilmu pengetahuan tentang keindahan, etika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perihal kebaikan. Maka estetika dan etika merupakan dua aspek yang kuat menandai keberadaan salah satu unsur kebudayaan manusia yang disebut kesenian. Dari keindahan itu manusia memperoleh penghayatan tentang kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, dan sebagainya yang kesemuanya itu bermuara kepada kedewasaan, kepekaan, dan kecerdasan jiwani atau batiniah. Manusia berkesenian adalah untuk meraih keindahan sebagai wahana memperoleh pencerahan. (Makalah ini disajikan dalam Sarasehan Dalang Wonogiri di Plaza Gajah Mungkur Ngadirojo, 14 Nopember 2009) Dalang, Pengrawit, Pesinden, Tukang Becak Hingga Presiden Boleh Baca Ini
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |